YPP Ushuluddin Singkawang, Aku dan 'Rumahku'

Terlahir di kota Singkawang, saya dibesarkan di sebuah lingkungan pondok pesantren bernama Yayasan Pondok Pesantren Ushuluddin Singkawang. Sebuah pesantren yang kini telah berusia lebih dari 40 tahun yang menjadi saksi tumbuh kembang saya sejak dilahirkan lalu dibesarkan hingga kini. Sebuah tempat yang tentram dan penuh kehangatan keluarga.

Ushuluddin mungkin bukanlah sebuah pesantren yang besar, sebesar pesantren-pesantren di pulau Jawa, tapi semakin saya mengerti semakin saya yakin pesantren ini adalah bukti dari 'pengabdian'

Saya sering sekali mendengar orang-orang memiliki pemikiran bahwa sekolah swasta termasuk pesantren adalah ajang sekelompok orang untuk mencari uang (omongan ini membuat saya sedih dan jelas salah). Tapi saya Insya Allah tau dengan mata dan telinga saya bahwa pesantren Ushuluddin adalah 'perjuangan' dan 'pengabdian' para pengurus dan guru-gurunya.

Berawal dari gagasan beberapa pendahulu dan dengan bantuan hingga terbentuklah yayasan, Ushuluddin memulai langkahnya untuk tujuan mencerdaskan bangsa melalui ilmu pengetahuan yang berlandaskan ilmu agama. Berkat perjuangan para pengurusnya, kini Ushuluddin menjadi sekolah terpadu mulai dari jenjang RA, MI, MTs, dan MA. Saya merasakan sendiri perubahan yang cukup signifikan dari Ushuluddin karena saya ikut belajar langsung di RA, MI, dan MTs-nya, dan sekarang saya melihat (karena rumah saya di depan sekolah) betapa Ushuluddin telah berkembang dan berusaha terus lebih baik setiap harinya.

Bagi seseorang yang merasakan langsung kehidupan di Ushuluddin dan di luar Ushuluddin, hal yang paling membuat saya mencintai tempat ini adalah 'kepedulian' dan 'tanggung jawab' civitasnya. Jika kalian tidak melihat langsung, kalian tidak akan tau betapa pengurus Ushuluddin sangat memikirkan dan berusaha memberi yang terbaik untuk pemuda bangsa yang dididiknya.

Untuk sekolah berasrama, yang murid perlukan adalah sosok yang mampu membuat mereka nyaman dan merasa berada di 'rumah' sepanjang yang saya rasakan, hubungan antara guru (terutama guru di asrama) dengan siswa sangatlah erat. Meskipun saya tidak merasakan kehidupan berasrama (karna pesantren ini bisa asrama atau pulang-pergi) saya kerap menemukan siswa yang bercengkrama dan bersenda gurau dengan guru-gurunya.

Mungkin ketika kecil saya sering mengeluh, 'kapan saya bisa mencari pengalaman baru dan bersekolah di luar' lalu saya mendapatkan kesempatan itu dan membuka mata saya lebih lebar.

Disini mungkin kalian akan lelah dengan perintah 'buang sampah pada tong sampah'
mungkin kalian akan bosan mendengar 'santri dan santriwati untuk segera ke masjid'
mungkin kalian akan merasa terkurung karena anak asrama yang tidak bisa keluar dengan bebas dari pondok
tapi percayalah, kalian mendapatkan yang jauh lebih banyak dari apa yang kalian bayarkan.
Ilmu akan kehidupan
Ilmu untuk bersyukur
dan Ilmu untuk memahami

Ushuluddin adalah rindu.
Sebuah pesantren yang sedang berkembang di tengah kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Ushuluddin adalah keringat dan air mata. Guru yangmemikirkan dan ingin memberi yang terbaik secara tulus dan ikhlas dengan tujuan mulia "Lillahi Taala" dan memberikan pendidikan yang layak untuk pemuda harapan bangsa, serta santri dan santri wati yang penuh daya juang untuk memperoleh bukan hanya ilmu dunia, tapi juga ilmu agama.
Panjang umur pondokku
Semoga terus menebar kebermanfaatan
Semoga mampu melahirkan generasi yang sukses di dunia dan akhirat


Comments

Popular Posts