Peninggalan Pada Masa Pra-Sejarah
Peninggalan Pada Masa Pra-Sejarah
1. Paleolitikum ( Batu Muda )
a. Jenis
Manusia
Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.
Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.
Pithecanthropus Erectus
b.
Alat-Alat Pada Masa
Paleolitikum
-
Kapak genggam
- Kapak Perimbas
- Alat- alat dari tulang binatang atau tanduk
rusa
- Flakes : alat untuk mengupas makanan
2. Mesolitikum ( Batu Tengah )
1. Jenis Manusia
Jenis manusia pada masa mesolitikum adalah homo sapien
Homo Sapien
2.
Alat-Alat Pada Zaman Mesolitikum
Pebble
(kapak genggam Sumatera = Sumateralith)
Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels
melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya menemukan kapak
genggam. Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan
dengan pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi
penemuannya yaitu dipulau Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut
berasal batu kali yang dipecah-pecah.
Hachecourt (kapak pendek)
sejenis kapak tetapi
bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/kapak
pendek.
Pipisan
Pipisan adalah batu-batu penggiling beserta
landasannya). Batu pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan juga
dipergunakan untuk menghaluskan cat merah. Bahan cat merah berasal dari tanah merah.
Cat merah diperkirakan digunakan untuk keperluan religius dan untuk ilmu sihir.
Kebudayaan Tulang dari Sampung (Sampung Bone Culture)
3. Neolitikum ( Batu Muda )
1. Jenis Manusia
2. Alat- Alat Pada Masa Neolitikum
Kapak Persegi
Nama kapak persegi berasal dari penyebutan oleh von Heine Gelderen. Penamaan ini dikaitkan dengan bentuk alat tersebut. Kapak persegi ini berbentuk persegi panjang dan ada juga yang berbentuk trapesium. Ukuran alat ini juga bermacam-macam.
Nama kapak persegi berasal dari penyebutan oleh von Heine Gelderen. Penamaan ini dikaitkan dengan bentuk alat tersebut. Kapak persegi ini berbentuk persegi panjang dan ada juga yang berbentuk trapesium. Ukuran alat ini juga bermacam-macam.
Sering disebut dengan beliung atau
pacul (cangkul), bahkan sudah ada yang diberi tangkai sehingga persis seperti
cangkul zaman sekarang.
kapak lonjong
Nama kapak lonjong ini disesuaikan dengan bentuk penampang alat ini yang berbentuk lonjong
Pada ujung yang lancip ditempatkan
tangkai dan pada bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam.
Kapak yang ukuran besar sering
disebut walzenbeil dan yang kecil dinamakan kleinbeil.
4. Megalitikum
1. Jenis Manusia
Manusia pendukung dari zaman
megalithikum sudah didominasi oleh Homo Sapiens. Manusia Homo Sapiens ini
antara lain berasal dari bangsa Proto Melayu, yaitu sekitar 2000 tahun sebelum
masehi, yang juga didominasi oleh Suku Nias, Dayak, Sasak, Toraja.
2. Alat-alat pada masa megalitikum
Menhir
Menhir adalah
tugu atau batu yang tegak, yang sengaja di tempatkan di suatu tempat untuk
memperingati orang yang sudah meninggal. Batu tegak ini berupa media
penghormatan dan sekaligus lambang bagi orang-orang yang sudah meninggal
tersebut.
Batu-batu ini dinamakan juga megalith (batu besar)
dikarenakan ukurannya. Mega dalam bahasa Yunani artinya besar dan lith berarti batu.
Punden berundak
Punden
berundak merupakan bangunan yang di susun secara bertingkat-tingkat yang di
maksudkan untuk melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang, bangunan ini
kemudian menjadi konsep dasar bangunan candi pada masa hindu-buddha.
Kubur batu
Bentuknya
mirip seperti bangunan kuburan seperti yang dapat kita lihat saat ini, umumnya
tersusun dari batu yang terdiri dari dua sisi panjang dan dua sisi lebar.
Sebagian besar kubur batu yang di temukan terletak membujur dari arah timur ke
barat.
Sarkofagus
Sejenis kubur
batu tetapi memiliki tutup di atasnya, biasanya antara wadah dan tutup
berukuran sama. Pada dinding muka sarkofagus biasanya diberi ukiran manusia
atau binatang yang dianggap memiliki kekuatan magis.
Dolmen
Dolmen
merupakan bangunan megalithik yang memiliki banyak bentuk dan fungsi, sebagai
pelinggih roh atau tempat sesaji pada saat upacara. Dolmen adalah sebuah meja
yang terbuat dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian
untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar
mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya
diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu
Arca batu
Arca batu
banyak di temukan di beberapa tempat di wilayah indonesia, diantaranya pasemah,
Sumatra Selatan dan Sulawesi Tenggara. Bentuknya dapat menyerupai binatang atau
manusia dengan ciri Negrito. Di Pasemah ditemukan arca yang dinamakan Batu
Gajah, yaitu sebongkah batu besar berbentuk bulat diatasnya terdapat pahatan
wajah manusia yang mungkin merupakan perwujudan dari nenek moyang yang menjadi
objek pemujaan.
Waruga
Waruga adalah
kubur batu yang tidak memiliki tutup, waruga banyak ditemukan di situs
Gilimanuk, Bali.
Waruga adalah
kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu dan terdiri dari
dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah dan bagian
bawah berbentuk kotak yang bagian tengahnya ada ruang.
Perkembangan zaman logam
Mengakhiri zaman batu di masa neolitikum mulailah zaman logam. Sebagai bentuk masa perundagian. Zaman logam di Kepulauan Indonesia ini agak berbeda bila dibandingkan dengan yang ada di Eropa. Di Eropa zaman logam ini mengalami tiga fase, zaman tembaga, perunggu dan besi. Di Kepulauan Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan besi.
Mengakhiri zaman batu di masa neolitikum mulailah zaman logam. Sebagai bentuk masa perundagian. Zaman logam di Kepulauan Indonesia ini agak berbeda bila dibandingkan dengan yang ada di Eropa. Di Eropa zaman logam ini mengalami tiga fase, zaman tembaga, perunggu dan besi. Di Kepulauan Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan besi.
Zaman Tembaga
Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.
Zaman perunggu
merupakan fase
yang sangat penting dalam sejarah. Beberapa contoh benda-benda kebudayaan
perunggu itu antara lain: kapak corong, nekara, moko, berbagai barang
perhiasan. Beberapa benda hasil kebudayaan zaman logam ini juga terkait dengan
praktik keagamaan misalnya nekara.
kebudayaaan zaman perunggu
merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat asli Indonesia ( proto melayu
) dengan bangsa mongoloid sehingga membentuk ras deutro melayu ( melayu
muda ).
Zaman besi
Pada zaman besi banyak menghasilkan benda-benda peralatan hidup
dan senjata, seperti: tombak, mata panah, cangkul, sabit, dan mata bajak. Benda
peninggalan zaman besi tidak banyak ditemukan karena sifatnya yang mudah
berkarat.
search : > pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/05/paleolithikum-zaman-batu-tua.html
> www.sridianti.com/ciri-zaman-mesolithikum.html
> pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/11/pra-sejarah-mesolithikum-zaman-batu.html
> sejarah-smu.blogspot.com/2014/08/zaman-neolitikum-atau-batu-muda.html
> serbasejarah.blogspot.com/2012/08/zaman-megalithikum-di-indonesia.html
> sejarahnasionaldandunia.blogspot.com/2012/10/sekilas-tentang-zaman-logam.html
> jejaksejarah.weebly.com/pra-sejarah/category/zaman%20besi
> sejarahnasionaldandunia.blogspot.com/2014/09/peninggalan-barang-antik-bersejarah.html
Comments
Post a Comment